Pengorganisasian masyarakat adalah
suatu proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasikan
kebutuhan-kebutuhannya dan menentukan prioritas dari kebutuhan-kebutuhan
tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk berusaha memenuhi
kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan skala prioritas tadi berdasarkan atas
sumber-sumber yang ada di masyarakat sendiri maupun yang berasal dari
luar, dengan usaha secara gotong-royong.
Tiga aspek dalam pengorganisasian masyarakat meliputi proses,
masyarakat serta berfungsinya masyarakat. Pengertian Proses dalam
Pengorganisasian masyarakat merupakan proses yang dapat terjadi secara
sadar tetapi mungkin pula merupakan proses yang tidak disadari oleh
masyarakat. Sedangkan pengertian Masyarakat, dapat diartikan sebagai
suatu kelompok besar yang mempunyai batas-batas geografis, bisa pula
diartikan sebagai suatu kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan
bersama dan berada dalam kelompok yang besar tadi.
Berfungsinya masyarakat (functional
community) ditandai dengan keberhasilan mengajak orang-orang yang
mempunyai inisiatif dan dapat bekerja, membuat rencana kerja yang dapat
diterima dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat, serta melakukan
usaha-usaha/kampanye untuk menggolkan rencana tersebut
public health problem Perencanaan dalam pengorganisasian masyarakat,
berdasarkan aspek perencanaannya, terdapat 2 (dua) bentuk, langsung
(direct) dan tidak langsung (inderect). Perencanaa yang bersifat
langsung mengandung langkah-langkah Identifikasi masalah/kebutuhan,
Perumusan masalah, serta menggunakan nilai-nilai sosial yang sama dalam
mengekspresikan hal-hal tersebut di atas.
Sedangkan bentuk yang tidak langsung (indirect), mempersyaratkan adanya orang-orang yang benar-benar yakin akan adanya kebutuhan/masalah dalam masyarakat yang jika diambil tindakan-tindakan untuk mengatasinya maka akan timbu manfaat bagi masyarakat. Hal ini dapat berupa badan perencanaan yang mempunyai dua fungsi, yaitu untuk menampung apa yang direncanakan secara tidak formal oleh para petugas, serta mempunyai efek samping terhadap mereka yang belum termotivasi dalam kegiatan ini.
Metode pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat diklasifikasikan sebagai berikut :
Sedangkan bentuk yang tidak langsung (indirect), mempersyaratkan adanya orang-orang yang benar-benar yakin akan adanya kebutuhan/masalah dalam masyarakat yang jika diambil tindakan-tindakan untuk mengatasinya maka akan timbu manfaat bagi masyarakat. Hal ini dapat berupa badan perencanaan yang mempunyai dua fungsi, yaitu untuk menampung apa yang direncanakan secara tidak formal oleh para petugas, serta mempunyai efek samping terhadap mereka yang belum termotivasi dalam kegiatan ini.
Metode pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Spesific content objective approach – Seseorang atau badan/lembaga yang telah merasakan adanya kepentingan nagi masyarakat dapat mengajukan suatu program untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan.
- General content objective approach – Tujuan pendekatan ini adalah untuk mengkoordinir berbagai usaha dalam wadah tertentu.
- Proses objective approach – Penggunaannya agar timbul prakarsa dari masyarakat, timbul kerjasama dari anggota masyarakat untuk akhirnya masyarakat sendiri mengembangkan kemampuannya sesuai dengan kapasitas mereka dalam melakukan usaha mengatasi masalah.
Peranan petugas dalam pengembangan dan
pengorganisasian masyarakat terbagi dalam beberapa jenis, antara lain
sebagai : pembimbing, enabler dan ahli. (Murray G-Ross). Sebagai
pembimbing (guide) maka petugas berperan untuk membantu masyarakat
mencari jalan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan oleh
masyarakat sendiri dengan cara yang efektif. Tetapi pilihan cara dan
penentuan tujuan dilakukan sendiri oleh masyarakat dan bukan oleh
petugas. Sebagai enabler, maka petugas berperan untuk memunculkan dan
mengarahkan keresahan yang ada dalam masyarakat untuk diperbaiki.
Sebagai ahli (expert), menjadi tugasnya untuk memberikan keterangan
dalam bidang-bidang yang dikuasainya. Sedangkan persyaratan petugas
antara lain :
- Mampu mendekati masyarakat dan merebut kepercayaan mereka dan mengajaknya untuk kerjasama serta membangun rasa saling percaya antara petugas dan masyarakat.
- Mengetahui dengan baik sumber-sumber daya maupun sumber-sumber alam yang ada di masyarakat dan juga mengetahui dinas-dinas dan tenaga ahli yang dapat dimintakan bantuan.
- Mampu berkomunikasi dengan masyarakat, dengan menggunakan metode dan teknik khusus sedemikian rupa sehingga informasi dapat dipindahkan, dimengerti dan diamalkan oleh masyarakat.
- Mempunyai kemampuan profesional tertentu untuk berhubungan dengan masyarakat melalui kelompok-kelompok tertentu.
- Mempunyai pengetahuan tentang masyarakat dan keadaan lingkungannya.
- Mempunyai pengetahuan dasar mengenai ketrampilan (skills) tertentu yang dapat segera diajarkan kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara menyeluruh.
- Mengetahui keterbatasan pengetahuannya sendiri.
Pengembangan masyarakat
Di dalam negara yang sedang berkembang terdapat siklus keadaan yang
merupakan suatu lingkaran yang tak berujung yang menghambat perkembangan
masyarakat secara keseluruhan. Maksudnya, keadaan sosial ekonomi rendah
yang mengakibatkan ketidakmampuan dan ketidaktahuan, ketidakmampuan dan
ketidaktahuan ini selanjutnya mengakibatkan produktivitas secara umum
juga rendah, produktivitas yang rendah selanjutnya membuat keadaan
sosial ekonomi semakin rendah dan seterusnya.
Langkah-langkah untuk mengembangkan dan meningkatkan dinamika masyarakat, hendaknya menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah-langkah untuk mengembangkan dan meningkatkan dinamika masyarakat, hendaknya menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
- Ciptakan kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan
- Pertinggi mutu potensi yang ada
- Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada
- Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan
Pengembangan masyarakat membantu
manusia mengubah sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan
kemampuan untuk berorganisasi, berkomunikasi dan menguasai lingkungan
fisiknya. Pembangunan ekonomi terjadi bila masyarakat melaksanakan
program-program pembangunan fisik tanpa mengembangkan kapasitas
manusianya.
Unsur-unsur program pengembangan masyarakat
- Program terencana yang terfokus kepada kebutuhan-kebutuhan menyeluruh (total needs) dari masyarakat yang bersangkutan.
- Mendorong swadaya masyarakat (ini merupakan unsur paling utama)
- Adanya bantuan teknis dari pemerintah maupun badan-badan swasta atau organisasi-organisasi sukarela, yang meliputi tenaga personil, peralatan, bahan ataupun dana
- Mempersatukan berbagai spesialisasi seperti pertanian, peternakan, kesehatan masyarakat, pendidikan, kesejahteraan keluarga, kewanitaan, kepemudaan, dll untuk membantu masyarakat.
Bentuk-bentuk program pengembangan
masyarakat menurut Mezirow, ada 3 (tiga) jenis program dalam usaha
pengembangan masyarakat, yaitu :
- Program integratif – Memerlukan pemgembangan melalui koordinasi dinas-dinas teknis
- Program adaptis – Fungsi pengembangan masyarakat cukup ditugaskan pada salah satu kementrian.
- Program proyek – dalam bentuk usaha-usaha terbatas pada wilayah tertentu dan program disesuaikan khusus kepada daerah yang bersangkutan
Penjabaran secara operasional dari bentuk program pengembangan masyarakat ini sebagai berikut :
- Biarkan agar masyarakat sendiri yang menentukan masalah, baik yang dihadapi secara perorangan atau kelompok.
- Biarkan agar masyarakat sendiri yang membuat analisis untuk selanjutnya menyusun rencana usaha perbaikan yang akan dilakukan.
- Biarkan agar masyarakat sendiri yang mengorganisir diri untuk melaksanakan usaha perbaikan tersebut.
- Sedapat mungkin digali dari sumber-sumber yang ada dalam masyarakat sendiri dan kalau betul-betul diperlukan dimintakan bantuan dari luar.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan masyarakat
- Menumbuhkan rasa percaya kepada diri sendiri
- Menimbulkan rasa bangga dan semangat gairah kerja
- Mengingatkan dinamika masyarakat untuk membangun
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat